2013/02/09

Prompt Challenge #3 : TELAT!




"Gawat!"

Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!

“Tidak apa-apa,” kataku menenangkan hati.

Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku.

Sambil berusaha terlihat tenang dan berwibawa, aku berjalan menuju bangku-ku. Senyum manis pun tak lupa aku lemparkan.

“Jangan sampai mereka tahu aku gugup dan grogi,” pikirku.

Jantungku masih berdegup-degup keras. Tetapi aku yakin hal itu pasti bukan karena aksi ‘sprint’ kilat yang barusan aku lakukan untuk mengejar waktu.

Kuletakkan tas kerjaku dan tas laptop hitam di atas meja. Agak terkejut waktu menyadari telapak tanganku basah dan jari-jariku gemetaran.

“Aku harus duduk dan menenangkan diri.” Lalu kuhempaskan diriku di kursi empuk di muka ruang kuliah ini.

Good Afternoon Class...,” ucapku memulai,“Mari kita lanjutkan presentasi wirausaha minggu lalu. Kelompok mana yang akan maju hari ini?” tanyaku ramah pada para mahasiswaku. Beberapa orang tampak mengangkat tangannya.

“Baiklah. Silahkan maju ke depan.”

Tiga orang mahasiswa maju ke depan. Mempersiapkan laptop untuk pesentasi mereka, menyambung kabel dari laptop ke projector, dan membuka presentasi mereka. “Selamat Siang teman-teman. Hari ini rencana wirausaha yang akan kami tampilkan adalah mengenai...”

Aku mendengarkan semua ucapan mahasiswaku dengan pikiran kosong. Otakku masih tumpul. Dan hanya ada satu orang yang bisa membuat otakku bisa berhenti berputar seperti ini. Adam.

Bayangkan saja, lima belas menit yang lalu dia...Adam...memintaku untuk menikah dengannya!

Hatiku berdegup kembali dengan cepat. Kurasakan pipi-ku menghangat. Perasaanku melayang-layang.

“Mira...Aku letih bersandiwara. Dan kita tidak muda lagi. Kamu tahu hatiku milikmu. Cukupkah itu untuk memintamu menikah denganku?” Kalimatnya sederhana. Efeknya tidak sesederhana itu.

Mira terkaget-kaget bukan kepalang. 
Di parkiran kampus, ditengah panas matahari hampir pukul satu siang, seorang lelaki bodoh yang dicintainya, menungguku untuk melamarku?

“Mira?” Adam masih menunggu jawaban. Mira deg-deg-an.
“Adam...Aku...Aku...” Mira tak bisa berucap. Semua kata seperti hilang dari pikirannya.
“Mira, bersediakah engkau menikah denganku?” Adam mengulang pertanyaannya lagi dengan tegas. Mira mengangukkan kepalanya. Adam tersenyum. Dibelainya kepala Mira dengan mesra.

Mam...ada pertanyaan dari hasil presentasi kami?” tanya seseorang dari negeri awang-awang.
Aku gelagapan. 
Berusaha mengembalikan fokus pikiranku pada saat ini. Dengan cepat kuhapus bayangan kejadian tadi, untuk sementara.
“Nanti kita lanjutkan, Adam. Nanti.” Aku tersenyum.

---

Sumber gambar : www.jakartamediaonline.com


8 komentar:

  1. mak, promptnya kurang mak, diawali dengan kata Gawat! btw, idenya oke mak, jadi ngebayangin makpon...hihihi

    BalasHapus
  2. Waks! bener kurang yah!

    "Gawat!" #takut dimarahin mbak Caroline Ratri#

    Udah di edit. Siyap tayang lagi.

    Terimakasih mbak Nunung Nurlaela#cipikacipiki#

    BalasHapus
  3. hmmmm kayaknya ada twist PoV juga nih ya :D kayak MakMir kemaren :D

    BalasHapus
  4. "Di parkiran kampus, ditengah panas matahari hampir pukul satu siang, seorang lelaki bodoh yang dicintainya, menungguku untuk melamarku?"

    mungkin bagian ini yang membuat Carra berpikir ini twist PoV? tapi menurutku itu ketidaksengajaan. tidak ada twist PoV. penuturnya adalah 'aku', si dosen yang melamun ketika mahasiswanya berpresentasi. kata 'dicintainya' itu mestinya 'kucintai'

    begitu kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh sepertinya aku ga teliti bacanya. iya ini twsit dari aku menjadi Mira...

      maaf hihihi

      Hapus
  5. mbak @Latree dan mbak @RedCarra...kesalahan kayaknya dari aku deh. ini maksudnya memang PoV dari Mira bercerita, seharusnya gak ada twist. kata 'dicintainya' mestinya 'yang aku cintai' supaya nyambung PoV-nya.

    Terimakasih-terimakasih..jeli sekali mbak@latree dan mbak @RedCarra. *jempol*

    Jujur aja aku baru paham istilah PoV abis googling...wakakaka biasanya soalnya selalu buat tulisan dari satu sudut pandang. Sudut pandang peneliti. Hehehe..

    BalasHapus
  6. aku juga salah PoV-nya... hiks.... bersemangattttt !!!

    duhh enaknya aku di taksir daun muda :)
    #GR

    hahahhahaha

    BalasHapus