"Gawat!"
Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!
“Tidak apa-apa,” kataku
menenangkan hati.
Aku mulai memasuki ruangan dan
mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku.
Sambil berusaha terlihat tenang
dan berwibawa, aku berjalan menuju bangku-ku. Senyum manis pun tak lupa aku
lemparkan.
“Jangan sampai mereka tahu aku
gugup dan grogi,” pikirku.
Jantungku masih berdegup-degup
keras. Tetapi aku yakin hal itu pasti bukan karena aksi ‘sprint’ kilat yang barusan aku lakukan untuk mengejar waktu.
Kuletakkan tas kerjaku dan tas
laptop hitam di atas meja. Agak terkejut waktu menyadari telapak tanganku basah
dan jari-jariku gemetaran.
“Aku harus duduk dan menenangkan
diri.” Lalu kuhempaskan diriku di kursi empuk di muka ruang kuliah ini.
“Good Afternoon Class...,” ucapku memulai,“Mari kita lanjutkan presentasi
wirausaha minggu lalu. Kelompok mana yang akan maju hari ini?” tanyaku ramah
pada para mahasiswaku. Beberapa orang tampak mengangkat tangannya.
“Baiklah. Silahkan maju ke depan.”
Tiga orang mahasiswa maju ke
depan. Mempersiapkan laptop untuk pesentasi mereka, menyambung kabel dari
laptop ke projector, dan membuka
presentasi mereka. “Selamat Siang teman-teman. Hari ini rencana wirausaha yang
akan kami tampilkan adalah mengenai...”
Aku mendengarkan semua ucapan
mahasiswaku dengan pikiran kosong. Otakku masih tumpul. Dan hanya ada satu
orang yang bisa membuat otakku bisa berhenti berputar seperti ini. Adam.
Bayangkan saja, lima belas menit
yang lalu dia...Adam...memintaku untuk menikah dengannya!
Hatiku berdegup kembali dengan
cepat. Kurasakan pipi-ku menghangat. Perasaanku melayang-layang.
“Mira...Aku letih bersandiwara.
Dan kita tidak muda lagi. Kamu tahu hatiku milikmu. Cukupkah itu untuk
memintamu menikah denganku?” Kalimatnya sederhana. Efeknya tidak sesederhana
itu.
Mira terkaget-kaget bukan
kepalang.
Di parkiran kampus, ditengah panas matahari hampir pukul satu siang,
seorang lelaki bodoh yang dicintainya, menungguku untuk melamarku?
“Mira?” Adam masih menunggu
jawaban. Mira deg-deg-an.
“Adam...Aku...Aku...” Mira tak
bisa berucap. Semua kata seperti hilang dari pikirannya.
“Mira, bersediakah engkau menikah
denganku?” Adam mengulang pertanyaannya lagi dengan tegas. Mira mengangukkan
kepalanya. Adam tersenyum. Dibelainya kepala Mira dengan mesra.
“Mam...ada pertanyaan dari hasil
presentasi kami?” tanya seseorang dari negeri awang-awang.
Aku gelagapan.
Berusaha
mengembalikan fokus pikiranku pada saat ini. Dengan cepat kuhapus bayangan
kejadian tadi, untuk sementara.
“Nanti kita lanjutkan, Adam.
Nanti.” Aku tersenyum.
---
Sumber gambar : www.jakartamediaonline.com
mak, promptnya kurang mak, diawali dengan kata Gawat! btw, idenya oke mak, jadi ngebayangin makpon...hihihi
BalasHapusWaks! bener kurang yah!
BalasHapus"Gawat!" #takut dimarahin mbak Caroline Ratri#
Udah di edit. Siyap tayang lagi.
Terimakasih mbak Nunung Nurlaela#cipikacipiki#
hmmmm kayaknya ada twist PoV juga nih ya :D kayak MakMir kemaren :D
BalasHapus"Di parkiran kampus, ditengah panas matahari hampir pukul satu siang, seorang lelaki bodoh yang dicintainya, menungguku untuk melamarku?"
BalasHapusmungkin bagian ini yang membuat Carra berpikir ini twist PoV? tapi menurutku itu ketidaksengajaan. tidak ada twist PoV. penuturnya adalah 'aku', si dosen yang melamun ketika mahasiswanya berpresentasi. kata 'dicintainya' itu mestinya 'kucintai'
begitu kah?
eh sepertinya aku ga teliti bacanya. iya ini twsit dari aku menjadi Mira...
Hapusmaaf hihihi
mbak @Latree dan mbak @RedCarra...kesalahan kayaknya dari aku deh. ini maksudnya memang PoV dari Mira bercerita, seharusnya gak ada twist. kata 'dicintainya' mestinya 'yang aku cintai' supaya nyambung PoV-nya.
BalasHapusTerimakasih-terimakasih..jeli sekali mbak@latree dan mbak @RedCarra. *jempol*
Jujur aja aku baru paham istilah PoV abis googling...wakakaka biasanya soalnya selalu buat tulisan dari satu sudut pandang. Sudut pandang peneliti. Hehehe..
kurang twist-nya sepertinya :)
BalasHapusaku juga salah PoV-nya... hiks.... bersemangattttt !!!
BalasHapusduhh enaknya aku di taksir daun muda :)
#GR
hahahhahaha