2013/03/05

Yamaha Xeon RC, Sepeda Motor yang Mom's Friendly

Mom Friendly's Motor Bike. Foto pinjam di sini
Setelah kelahiran anak bungsu saya hampir dua tahun lalu, saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan formal dan mulai bergelut menjalani pekerjaan informal sebagai Penulis dan Ibu Rumah Tangga. Awalnya terasa amat gamang untuk bekerja di rumah tanpa rutinitas jelas seperti ketika saya bekerja formal.

Sedikit demi sedikit saya beradaptasi dengan 'irama' dan rutinitas kehidupan di rumah. Dengan tiga anak yang harus diperhatikan (dua lelaki dan satu perempuan), diurus dan didampingi, saya baru sadar menjalani pekerjaan informal ini amat membutuhkan;
  • Kesabaran, sabar dengan jadwal anak-anak yang suka mendadak berubah. Misalnya, jam menulis harus menjemput anak yang pulang lebih cepat. Atau Jadwal les berubah karena pembimbing berhalangan. Atau mau berangkat antar Kakaknya les, adiknya ribut minta ikut.
  • Kedisiplinan, disiplin dengan waktu untuk tetap 'keukeuh' menulis sesuai jadwal. Walaupun banyak gangguan, entah dari diri sendiri atau dari luar, harus tetap meluangkan waktu untuk menulis.
  • Kecepatan, waktu adalah berharga jika ingin semua rencana jadwal saya terlaksana dengan mulus.
Berhubung sebagai orangtua yang ber-tipe lumayan 'rewel' dan 'kepo' (dalam artian: harus selalu ada dan mau tahu segalanya) terhadap hampir 90% kegiatan anak, akhirnya saya merasa kewalahan untuk bolak-balik mengantar jemput anak-anak, terutama dengan angkutan umum.

Rutinitas saya di pagi hari, pukul 06.15 Wib mengantar dua anak terbesar ke sekolah. Lalu setiap 3 hari sekali langsung ke pasar membeli bahan-bahan stok masakan dan makanan supaya segar. Pukul 08.00 Wib sampai di rumah saya akan langsung memandikan putri bungsu saya, memberi ASI, dilanjutkan dengan menulis sampai pukul 12.00 Wib. Setelah itu mengantar makan siang ke sekolah anak-anak. Setelah pulang bermain dengan si kecil, menyusui dan menonton acara bayi-bayi di TV. Pukul 15.00 Wib acara menjemput Kakak-kakak kembali dilakukan. Pukul 16.30 - 18.30 Wib mengantar duo Kakak ke dua tempat les yang berbeda. Ini semua jadwal 'tanpa gangguan ' alias jadwal tetap. Yang termasuk kategori 'gangguan' misalnya ; anak sakit harus dijemput dari sekolah, adik kecil merengek-rengek minta ikut, ada buku yang tertinggal minta diantar ke sekolah, pulang sekolah ternyata lebih awal tanpa pengumuman resmi, suami ingin dibelikan sesuatu dari supermarket, mesti mampir-mampir berbelanja di beberapa tempat yang jarak-nya 'nanggung', ke bank atau ATM membayar tagihan bulanan, dll.

Kadang-kadang, di kala terburu-buru angkutan umum alias angkot yang ditunggu lama sekali muncul. Atau ada kejadian, angkot memutar balik sebelum sampai ke tujuan akhir karena penumpangnya cuma saya seorang. Bahkan saya pernah dipersilahkan untuk turun tanpa membayar karena penumpang angkot-nya 'gak penuh-penuh. Atau angkot yang 'nge-tem' (istilah untuk menunggu penumpang di terminal resmi, terminal bayangan atau di depan gang masuk perumahan/sekolah) lama sekali, sehingga anak saya terlambat. Dan kebanyakan supir-supir yang semena-mena itu tidak pernah merasa bersalah. Walaupun banyak juga supir angkot yang baik, ramah dan patuh pada rute angkotnya, saya merasa capek sekali berurusan dengan angkot. Maka saya berpikiran untuk memiliki sepeda motor untuk mempermudah dan mempercepat mobilitas saya dalam memenuhi kewajiban rutin.

Gambar Angkot. Foto pinjam dari sini

Jadilah saya bergerilya, mencari tahu soal dunia motor. Usaha pertama saya adalah 'ngobrol' soal motor dengan pemilik bengkel sebelah rumah saya. Alhamdulilah, si pemilik bengkel amat informatif soal dunia motor. Ya iyalah...beliau kan punya bengkel motor, pasti beliau paham motor dan teman-temannya bukan?hahaha...Jadi akhirnya saya tahu soal dunia permotoran. Mulai dari bedanya sepeda motor matik dan manual, kopling, apa itu suspensi, Fuel Injection, sampai bagaimana cara mengganti oli.

Kemudian saya juga mencari informasi soal sepeda motor keren, cepat, dan canggih yang menjadi pilihan ibu-ibu sesama pengantar jemput anak di sekolah. Kebanyakan ibu-ibu pengendara motor ini menggunakan motor Yamaha tipe Mio dan Xeon. Menurut mereka tipe-tipe ini lebih pas buat perempuan. karena tidak terlalu tinggi dan ringan. 

Pemilik bengkel tetangga saya juga menyarankan saya untuk membeli sepeda motor Yamaha Xeon. Terutama karena awal tahun 2013 ada tipe Xeon baru yang di rilis Yamaha http://www.yamaha-motor.co.id/xeon-rc/., yaitu Xeon RC. Saya jadi tertarik dan mulai mencari tahu mengenai Yamaha Xeon RC.

Bersumber dari http://www.yamaha-motor.co.id/xeon-rc/. RC artinya Racing Champion, untuk mempertegas Xeon sebagai matik racing berteknologi balap dengan DiASil Cylinder dan Forged Piston. Dengan penyempurnaan teknologi mesin 125 cc berpendingin cairan dan penambahan YMJET-FI menaikkan tenaganya menjadi 11,4 PS dan torsi meningkat jadi 10,4 Nm. Perubahan ini menghasilkan akselerasi yang lebih spontan namun lebih irit sekitar 20 persen. 

Foto dipinjam dari sini

Dengan tagline Keren, Cepat, Canggih – matik injeksi ketiga Yamaha setelah Mio J dan Soul GT ini memiliki desain bodi sporty dan agresif. Terinspirasi pesawat tempur F117-Nighthawk yang tampak jelas pada cover desainnya yang aerodinamik. Serta desain lampu belakang dengan konsep After Burner Jet Tail Lamp. Lampunya sudah Automatic Headlight On (AHO).

Foto dipinjam dari sini
Xeon RC memiliki bobot yang lebih ringan dan ramping dibandingkan kompetitornya. Ini menjadikannya lebih lincah bermanuver seperti Nighthawk saat meliuk-liuk di langit. Detail desain Xeon RC sangat mengagumkan dengan pelek berwarna merah (khusus untuk varian warna merah). Hero bike ini dan empat varian warna lainnya yaitu biru, ungu, hitam dan putih memiliki wheel pin stripe dan shock breaker belakang berwarna merah yang semakin memperkuat kesan sporty. Jok dan kombinasi warna bodi Xeon RC menggunakan dua warna sehingga tampak lebih sporty dan berkelas. Kesan yang sama juga diberikan untuk cover knalpot-nya yang berwarna titanium. Knalpot Xeon RC sendiri diadaptasi dari motor Yamaha T-Max yang berkesan powerful dan eksklusif.

Foto di pinjam dari sini
Lima warna Xeon RC punya nama keren Victorious Red (merah - putih), Regal Purple (ungu - putih), Dazzling Black (hitam - kuning), Cosmic White (putih - oranye) dan Thunder Bolt Blue (biru - putih). 

Yamaha Xeon RC Dazzling Black. Foto pinjam di sini

Yamaha Xeon RC Thunder Bolt Blue. Foto pinjam di sini

Yamaha Xeon RC Regal Purple. Foto pinjam di sini

Yamaha Xeon RC Victorious Red. Foto pinjam di sini

Yamaha Xeon RC Cosmic White. Foto pinjam di sini


Bagasinya memberikan kenyamanan berkendara dengan Half Face Helm In. Key Shutter tiga fungsi untuk menyalakan motor, pengaman ganda dan pembuka bagasi. Pengeremannya Smart Lock System yang praktis digunakan dan aman saat mengerem di jalan menanjak atau menurun. Dilengkapi lagi dengan Smart Stand Switch yang berfungsi membantu kenyamanan berkendara.

Rasa-rasanya lengkap sudah informasi mengenai sepeda motor yang cukup membuat saya tertarik ini. Ditambah lagi menurut pemilik bengkel tetangga saya, Xeon RC walaupun tipe Racing Champion yang ber'kesan' khusus motor untuk adu balap, tetap Woman Friendly. Atau mungkin akan jadi Mom Friendly, karena kebanyakan ibu-ibu akan memperhatikan keamanan dan kenyamanan berkendara,dan hal ini sudah di sediakan oleh Smart Lock System dan  Smart Stand Switch. Tambahan lain, tarikan tenaga awal yang halus pada motor ini tidak membuat ibu-ibu terkejut. Tenaga baru terasa kalau sudah di kecepatan 50 km/jam ke atas. Sehingga tidak ada momen-momen panik dot com yang bisa membuat para wanita hilang konsentrasi sewaktu mengendarai sepeda motor ini. Selebihnya kita bisa ngebut!

Semoga Yamaha Semakin Tak Tertandingi!

Tulisan ini diikutsertakan dalam Yamaha Blog Contest di Blog Detik.




2 komentar:

  1. bTW bahasanya enak dimengerti kawan, semoga sukses deh lombanya,, kunjungi balik ya di http://teguhyuono.blogdetik.com/2013/03/01/%c2%a9-%c2%82sekotak-mimpi-dari-yamaha/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih bung..Semoga sukses juga. Saya segera ke TKP :D

      Hapus